• Pages

      Friday, October 25, 2013

      Narasi dan Jenisnya



      BAB I
      PENDAHULUAN
        1. Latar Belakang
      Narasi adalah salah satu jenis paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, akhir.
      Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
      Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
        1. Tujuan
      Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
        1. Agar kita dapat mengetahui dan memahami makna narasi.
        2. Dapat mengetahui ruang lingkup narasi.
        3. Bisa menjelaskan apakah yang dimaksud karangan narasi tersebut.
        4. Bisa membuat karangan narasi dengan baik.
        1. Manfaat
      Manfaat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
      1. Mengetahui pengertian narasi.
      2. Mengetahui jenis – jenis narasi.
      3. Mengetahui struktur narasi.
      4. Mengetahui bentuk khusus narasi.
        1. Permasalahan
      Permasalahan yang akan dikaji dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
          1. Apakah yang dimaksud dengan narasi ekspositoris dan narasi sugestif ?
          2. Apakah perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugestif ?
          3. Apakah hubungan antara narasi dengan wacana lain ?
          4. Sebutkan tentang struktur narasi !
          5. Berikan contoh karangan dengan menggunakan metode eksposisi dan metode narasi kemudian jelaskan !


      BAB II
      PEMBAHASAN
      2.1 Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
      Narasi Ekspositoris adalah narasi yang mempersoalkan tahap – tahap kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak perduli apakah disampaikan secara tertulis atau secara lisan. Narasi Ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membca kisah tersebut. Narasi menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa.
      Narasi Sugestif adalah merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca.Pembaca menarik suatu makna baru di luar apa yang diungkapakan secara eksplisit. Nrasi Sugestif bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Seluruh rangkaian kejadian atau peristiwa itu berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.Tetapi tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang, tetapi berusaha memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman. Karena sasarannya adalah suatu peristiwa atau kejadian itu, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal (imajinasi).
      2.2 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
      Narasi Ekspositoris
      Narasi Sugestif
      1. Memperluas pengetahuan.
      1. Menyiapkan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat.
      1. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
      1. Menimbulkan daya khayal.
      1. Di dasarkan pada penalaran untuk mncapai kesepakatan rasional.
      1. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar.
      1. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada pengguanaan kata – kata denotatif.
      1. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitik beratkan pengguanaan kata – kata konotatif.

      2.3 Hubungan Narasi dengan Wacana Lain
      Narasi sebagai sutu bentuk wacana, dapat menjadi suatu bentuk tulisan yang berdiri sendiri, tetapi pula menyerap bentuk lainnya. Dalam narasi dapat dijumpai unsur – unsur argumentasi, eksposisi dan deskripsi. Demikian juga bentuk – bentuk wacana lain seperti argumentasi, eksposisi, dan deskripsi dapat juga mengandung unsur – unsur naratif.
      Untuk mendapatkan ilustrasi yang sederhana mengenai hubungan antara narasi dan bentuk-bentuk wacana lain itu kita mengajukan suatu contohdari roman atau novel, yang mengisahkan segerombolan penjahat melakukan perampokkan dan penculikan. Kerangka umum dari novel atau roman itu tetap merupakan narasi. Tetapi menyangkut cara merampok, bagaimana menguasai medan, bagaimana mengenai sandera yang ditahan, semuanya diungkapkan dengan metode eksposisi, yaitu untuk memberi informasi yang tepat kepada anggota sehingga mereka semua tahu dengan tepat bagaimana melaksanakan kegiatannya. Gambaran mengenai situasi gedung, tempat penjagaan lokasi tempat penyimpanan uang di bank, tempat atau kantor direktur yang akan dijadikan sandera, jalan-jalan keluar, dapat disajikan dapat menggunakan metode deskriptif. Pada waktu memperdebatkan metode-metode itu anggota gerombolan bisa beralih ke argumentasi untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan metode yang dikemukakan kawannya, dan seterusnya anggota tadi berusaha mengemukakan kawannya, dan seterusnya anggota tadi berusaha mengemukakan cara-cara yang lebih aman dan meyakinkan.
      Untuk mengungkapkan jiwa dan latar belakang tiap anggota gerombolan, dapat dipergunakan metode analisa dari eksposisi. Penulis mengisahkan dan mengungkapkan bagaimana suasana dan latar belakang kekeluargaan dan masa kecil mempengaruhi keadaan psikologis dan jiwa mereka. Pada waktu menggambarkan gerak-gerik mobil yang dikendarai dengan kecepatan tinngi di tengah-tengah kesibukan lalu lintas kota yang padat dan ramai, maka sentuhan-sentuhan deskriptif dapat pula digunakan oleh penulis.
      2.4 Struktur Narasi
      Struktur Narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, diantaranya adalah :
      1. Perbuatan.
      2. Penokohan.
      3. Latar.
      4. Sudut pandang
        Akan tetapi struktur narasi dapat juga dianalisa berdasarkan alur (plot) narasi.Setiap narasi memiliki sebuah plot atau alur yang didasarkan pada kesambung-sinambungan periwtiwa-peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab-akibat. Ada bagian yang mengawali narasi tersebut, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu. Alurlah yang menandai kapan sebuah narasi itu mulai dan kapan berakhir. Alur ditandai oleh puncak atau klimaks dari perbuatan dramastis dalam rentang laju narasi itu.                                                                          

      2.5 Karangan dengan menggunakan metode eksposisi dan metode narasi.
      Contoh karangan dengan metode eksposisi :
      Yanto seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi, yang sudah lima tahun mengikuti perkuliahan di fakultas tersebut dan sekarang telah duduk di tingkat lima, terpaksa menghentikan studinya itu. Ia tidak mampu lagi membiayai studinya, sejak orangtuanya meninggal setahun yang lalu. Induk semangnya telah menaikkan lagi uang pemondokannya., sedangkan untuk studinya ia harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk penelitian, biaya pengetikan naskah skripsi dan karya tulis, biaya-biaya praktikum, dan uang sekolah dan uang ujian tahun ini. Majikan tempat ia bekerja sering menugaskannya ke luar kota, sehingga studinya sendiri sering terganggu.
      Contoh di atas membicarakan suatu perbuatan sebagai ide sentral, yaitu Yanto menghentikan studinya. Suatu fakta mengenai tindakan suatu aksi. Pengembangan selanjutnya adalah suatu penjelasan atau suatu perincian mengenai sebab-sebab mengapa Yanto menghentikan studinya. Sama sekali tidak ada masalah perbuatan atau tindakan yang mengandung narasi.
      Contoh karangan dengan metode narasi :
      Lima tahun yang lalu Yanto memasuki Fakultas Ekonomi, suatu lembaga pendidikan tinggi yang sudah lama diidam-idamkannya. Kecerdasannya memungkinkan ia sekarang duduk di tingkat lima fakultas tersebut. Satu tahun lagi ia sudah akan mencapai cita-citanya, menjadi seorang sarjana ekonomi. Tetapi tahun yang lalu tiba-tiba datang berita yang mengagetkan yang mengabarkan, bahwa ayahnya sudah meninngal dunia karena serangan jantung. Sejak waktu itu pengiriman uang dari rumah mulai seret. Empat bulan yang lalu ia terpaksa mencari pekerjaan untuk menyambung hidup dan studinya. Berkat bantuan seorang kawannya dengan mudah ia diterima bekerja di sebuah kantor perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang eksport-import. Bidang yang memang sesuai dengan pendidikannya.
      Tetapi sekarang situasinya menyulitka. Ia seering ke luar kota oleh perusahaannya. Sejak dua bulan yang lalu induk semangnya menaikkan lagi biaya pemondokkannya, karena masalah kenaikan harga BBM yang didahului kebijaksanaan lain yang disebut KNOP. Untuk menyelesaikan studinya sekarang ia harus membayar uang kuliah yang jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, harus mengadakan penelitian untuk skripsinya, biaya pengetikan skripsi. Dan sebagai mahasiswa pada universitas swasta, ia masih harus membayar biaya bimbingan skripsi dan uang ujian pada pemerintah, dalam suatu jumlah yang tidak mampu dilaksanakannya. Sebab itu, kemarin ia sudah menyampaikan pimpinan fakultasnya untuk sementara tidak melanjutkan lagi studinya.
      Pada contoh yang kedua ini, sebab atau alasan dari tindakan itu dipaparkan juga oleh penulis, tetapi tekanan yang diberikan sekarang berlainan. Sebab – sebab pada contoh pertama seluruh wujud narasi yaitu gerak dalam waktu sama sekali diruskkan. Perusakkan itu terjadi karena perhatian yang utama adalah mengenai sebab-sebabnya, bukan rangkaian gerak dari sebab-sebabnya itu. Dengan demikian contoh yang pertama bersifat ekspositoris murni dan contoh yang kedua bersifat narasi ekspositoris. Yang pertama menjelaskan mengapa Yanto menghentikan studinya, sedangkan yang kedua menceriterakan kepada kita peristiwa penghentian studi.




      BAB III
      PENUTUP
        1. Simpulan
      Simpulan dari paparan penyusunan makalah ini meliputi aspek-aspek berikut ini :
      1. Narasi Ekspositoris adalah narasi yang mempersoalkan tahap – tahap kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.
      2. Narasi Sugestif adalah merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca.
      3. Perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif adalah jika narasi ekspositoris adalah penyampaian informasi sedangkan narasi sugestif dapat menimbulkan daya imajinasi atau khayal.
      4. Hubungan antara narasi dengan wacana lain sangat berkaitan karena di dalam unsur-unsur wacana lain juga terkandung karangan narasi.
      5. Struktur narasi yang meliputi perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang dan juga alur (plot).
      6. Pada contoh karangan dengan metode eksposisi lebih pada pemaparan ide sentral, sedangka pada karangan dengan metode narasi lebih menjelaskan pada seb – akibat dari cerita tersebut.
        1. Saran
      Dalam memahami sebuah karangan narasi hendaknya kita para pembaca harus bisa menelaah lebih jauh tentang isi bacaan tersebut. Di dalam karangan narasi juga semata – mata tidak hanya unsuur naratifnya saja yang dilibatkan akan tetapi unsur – unsur seperti eksspositoris, sugestif , argumentasi, dsb juga terkadang dilibatkan dalam penulisan karangan narasi.






      DAFTAR PUSTAKA
      Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Penerbit Angkasa.
      Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


      0 comments:

      Post a Comment

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news