4:48 AM
Unknown
No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Narasi adalah salah
satu jenis paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa
dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, akhir.
Secara sederhana,
narasi dikenal sebagai cerita.
Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan
konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah
cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi
fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi
ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi
sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi,
atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel,
cerpen, cerbung, ataupun cergam.
- Tujuan
Tujuan penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
- Agar kita dapat mengetahui dan memahami makna narasi.
- Dapat mengetahui ruang lingkup narasi.
- Bisa menjelaskan apakah yang dimaksud karangan narasi tersebut.
- Bisa membuat karangan narasi dengan baik.
- Manfaat
Manfaat dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui pengertian narasi.
- Mengetahui jenis – jenis narasi.
- Mengetahui struktur narasi.
- Mengetahui bentuk khusus narasi.
- Permasalahan
Permasalahan yang
akan dikaji dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Apakah yang dimaksud dengan narasi ekspositoris dan narasi sugestif ?
- Apakah perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugestif ?
- Apakah hubungan antara narasi dengan wacana lain ?
- Sebutkan tentang struktur narasi !
- Berikan contoh karangan dengan menggunakan metode eksposisi dan metode narasi kemudian jelaskan !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Narasi
Ekspositoris dan Narasi Sugestif
Narasi Ekspositoris
adalah narasi yang mempersoalkan tahap – tahap kejadian, rangkaian
perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.Runtun kejadian atau
peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi
untuk memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak perduli
apakah disampaikan secara tertulis atau secara lisan. Narasi
Ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk
mengetahui para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran
utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para
pembaca sesudah membca kisah tersebut. Narasi menyampaikan informasi
mengenai berlangsungnya suatu peristiwa.
Narasi Sugestif
adalah merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca.Pembaca menarik
suatu makna baru di luar apa yang diungkapakan secara eksplisit.
Nrasi Sugestif bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang
dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Seluruh rangkaian
kejadian atau peristiwa itu berlangsung dalam suatu kesatuan
waktu.Tetapi tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas
pengetahuan seseorang, tetapi berusaha memberi makna atas peristiwa
atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman. Karena sasarannya adalah
suatu peristiwa atau kejadian itu, maka narasi sugestif selalu
melibatkan daya khayal (imajinasi).
2.2 Perbedaan Narasi
Ekspositoris dan Narasi Sugestif
Narasi
Ekspositoris
|
Narasi
Sugestif
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.3 Hubungan Narasi dengan Wacana Lain
Narasi sebagai sutu
bentuk wacana, dapat menjadi suatu bentuk tulisan yang berdiri
sendiri, tetapi pula menyerap bentuk lainnya. Dalam narasi dapat
dijumpai unsur – unsur argumentasi, eksposisi dan deskripsi.
Demikian juga bentuk – bentuk wacana lain seperti argumentasi,
eksposisi, dan deskripsi dapat juga mengandung unsur – unsur
naratif.
Untuk mendapatkan
ilustrasi yang sederhana mengenai hubungan antara narasi dan
bentuk-bentuk wacana lain itu kita mengajukan suatu contohdari roman
atau novel, yang mengisahkan segerombolan penjahat melakukan
perampokkan dan penculikan. Kerangka umum dari novel atau roman itu
tetap merupakan narasi. Tetapi menyangkut cara merampok, bagaimana
menguasai medan, bagaimana mengenai sandera yang ditahan, semuanya
diungkapkan dengan metode eksposisi, yaitu untuk memberi informasi
yang tepat kepada anggota sehingga mereka semua tahu dengan tepat
bagaimana melaksanakan kegiatannya. Gambaran mengenai situasi gedung,
tempat penjagaan lokasi tempat penyimpanan uang di bank, tempat atau
kantor direktur yang akan dijadikan sandera, jalan-jalan keluar,
dapat disajikan dapat menggunakan metode deskriptif. Pada waktu
memperdebatkan metode-metode itu anggota gerombolan bisa beralih ke
argumentasi untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan metode yang
dikemukakan kawannya, dan seterusnya anggota tadi berusaha
mengemukakan kawannya, dan seterusnya anggota tadi berusaha
mengemukakan cara-cara yang lebih aman dan meyakinkan.
Untuk mengungkapkan
jiwa dan latar belakang tiap anggota gerombolan, dapat dipergunakan
metode analisa dari eksposisi. Penulis mengisahkan dan mengungkapkan
bagaimana suasana dan latar belakang kekeluargaan dan masa kecil
mempengaruhi keadaan psikologis dan jiwa mereka. Pada waktu
menggambarkan gerak-gerik mobil yang dikendarai dengan kecepatan
tinngi di tengah-tengah kesibukan lalu lintas kota yang padat dan
ramai, maka sentuhan-sentuhan deskriptif dapat pula digunakan oleh
penulis.
2.4 Struktur Narasi
Struktur Narasi
dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, diantaranya
adalah :
- Perbuatan.
- Penokohan.
- Latar.
- Sudut pandangAkan tetapi struktur narasi dapat juga dianalisa berdasarkan alur (plot) narasi.Setiap narasi memiliki sebuah plot atau alur yang didasarkan pada kesambung-sinambungan periwtiwa-peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab-akibat. Ada bagian yang mengawali narasi tersebut, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu. Alurlah yang menandai kapan sebuah narasi itu mulai dan kapan berakhir. Alur ditandai oleh puncak atau klimaks dari perbuatan dramastis dalam rentang laju narasi itu.
2.5
Karangan dengan menggunakan metode eksposisi dan metode narasi.
Contoh
karangan dengan metode eksposisi :
Yanto
seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi, yang sudah lima tahun mengikuti
perkuliahan di fakultas tersebut dan sekarang telah duduk di tingkat
lima, terpaksa menghentikan studinya itu. Ia tidak mampu lagi
membiayai studinya, sejak orangtuanya meninggal setahun yang lalu.
Induk semangnya telah menaikkan lagi uang pemondokannya., sedangkan
untuk studinya ia harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk
penelitian, biaya pengetikan naskah skripsi dan karya tulis,
biaya-biaya praktikum, dan uang sekolah dan uang ujian tahun ini.
Majikan tempat ia bekerja sering menugaskannya ke luar kota, sehingga
studinya sendiri sering terganggu.
Contoh
di atas membicarakan suatu perbuatan sebagai ide sentral, yaitu Yanto
menghentikan studinya. Suatu fakta mengenai tindakan suatu aksi.
Pengembangan selanjutnya adalah suatu penjelasan atau suatu
perincian mengenai sebab-sebab mengapa Yanto menghentikan studinya.
Sama sekali tidak ada masalah perbuatan atau tindakan yang mengandung
narasi.
Contoh
karangan dengan metode narasi :
Lima
tahun yang lalu Yanto memasuki Fakultas Ekonomi, suatu lembaga
pendidikan tinggi yang sudah lama diidam-idamkannya. Kecerdasannya
memungkinkan ia sekarang duduk di tingkat lima fakultas tersebut.
Satu tahun lagi ia sudah akan mencapai cita-citanya, menjadi seorang
sarjana ekonomi. Tetapi tahun yang lalu tiba-tiba datang berita yang
mengagetkan yang mengabarkan, bahwa ayahnya sudah meninngal dunia
karena serangan jantung. Sejak waktu itu pengiriman uang dari rumah
mulai seret. Empat bulan yang lalu ia terpaksa mencari pekerjaan
untuk menyambung hidup dan studinya. Berkat bantuan seorang kawannya
dengan mudah ia diterima bekerja di sebuah kantor perusahaan dagang
yang bergerak dalam bidang eksport-import. Bidang yang memang sesuai
dengan pendidikannya.
Tetapi
sekarang situasinya menyulitka. Ia seering ke luar kota oleh
perusahaannya. Sejak dua bulan yang lalu induk semangnya menaikkan
lagi biaya pemondokkannya, karena masalah kenaikan harga BBM yang
didahului kebijaksanaan lain yang disebut KNOP. Untuk menyelesaikan
studinya sekarang ia harus membayar uang kuliah yang jauh lebih
tinggi dari tahun sebelumnya, harus mengadakan penelitian untuk
skripsinya, biaya pengetikan skripsi. Dan sebagai mahasiswa pada
universitas swasta, ia masih harus membayar biaya bimbingan skripsi
dan uang ujian pada pemerintah, dalam suatu jumlah yang tidak mampu
dilaksanakannya. Sebab itu, kemarin ia sudah menyampaikan pimpinan
fakultasnya untuk sementara tidak melanjutkan lagi studinya.
Pada
contoh yang kedua ini, sebab atau alasan dari tindakan itu dipaparkan
juga oleh penulis, tetapi tekanan yang diberikan sekarang berlainan.
Sebab – sebab pada contoh pertama seluruh wujud narasi yaitu gerak
dalam waktu sama sekali diruskkan. Perusakkan itu terjadi karena
perhatian yang utama adalah mengenai sebab-sebabnya, bukan rangkaian
gerak dari sebab-sebabnya itu. Dengan demikian contoh yang pertama
bersifat ekspositoris murni dan contoh yang kedua bersifat narasi
ekspositoris. Yang pertama menjelaskan mengapa Yanto menghentikan
studinya, sedangkan yang kedua menceriterakan kepada kita peristiwa
penghentian studi.
BAB
III
PENUTUP
- Simpulan
Simpulan
dari paparan penyusunan makalah ini meliputi aspek-aspek berikut ini
:
- Narasi Ekspositoris adalah narasi yang mempersoalkan tahap – tahap kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.
- Narasi Sugestif adalah merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca.
- Perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif adalah jika narasi ekspositoris adalah penyampaian informasi sedangkan narasi sugestif dapat menimbulkan daya imajinasi atau khayal.
- Hubungan antara narasi dengan wacana lain sangat berkaitan karena di dalam unsur-unsur wacana lain juga terkandung karangan narasi.
- Struktur narasi yang meliputi perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang dan juga alur (plot).
- Pada contoh karangan dengan metode eksposisi lebih pada pemaparan ide sentral, sedangka pada karangan dengan metode narasi lebih menjelaskan pada seb – akibat dari cerita tersebut.
- Saran
Dalam memahami
sebuah karangan narasi hendaknya kita para pembaca harus bisa
menelaah lebih jauh tentang isi bacaan tersebut. Di dalam karangan
narasi juga semata – mata tidak hanya unsuur naratifnya saja yang
dilibatkan akan tetapi unsur – unsur seperti eksspositoris,
sugestif , argumentasi, dsb juga terkadang dilibatkan dalam penulisan
karangan narasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry
Guntur. 2009. Pengajaran
Wacana.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Keraf, Gorys. 2007.
Argumentasi
dan Narasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 comments:
Post a Comment