9:47 PM
Unknown
No comments
kalimat
Dan Analisis Frasa, Kata majemuk dan Klausa dalam Kalimat
Analisis Frasa, Kata majemuk dan Klausa
dalam Kalimat dapat dilakukan dengan terlebih dahulu kita menganalisis fungsi
sintaktis kalimat tersebut. Setelah kita menganalisis, kita dapat mengklasifikasikan
frasa, kata majemuk dan berapa jumlah klausa kalimat tersebut.
Contoh: Bapak sedang menunggu kereta api
dan Ibu masih duduk di mobil.
Analisis fungsi
sintaktis:
Bapak : subjek 1
sedang
menunggu: predikat 1
kereta
api : objek
dan : konjungsi
Ibu : subjek 2
Masih
duduk : predikat
di
mobil : keterangan
Analisis Frasa,
kata majemuk, dan klausa
Bapak : -
sedang menunggu : frasa
verba
kereta api : kata majemuk
dan : konjungsi
Ibu : -
Masih duduk : frasa verba
di mobil : frasa keterangan/adverbial
Klausa
dalam kalimat tersebut ada dua buah klausa yang sejajar/koordinatif dengan
dipisahkan oleh konjungsi dan.
Bapak sedang menunggu
kereta api : klausa 1
Ibu masih duduk di
mobil : klausa 2
Ø Kalimat
Sematan
Kalimat sematan adalah
kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang di dalamnya terdapat
klausa sematan,yaitu klausa yang bisa disematkan pada klausa yang lain (klausa
dasar).
Contoh: 1. Pemuda kurus itu memanjat
pohon.
Kalimat
tersebut terdiri atas dua buah klausa, yaitu pemuda itu memanjat pohon dan
pemuda itu kurus. Klausa ke-2 disematkan pada klausa 1.
Ø Kalimat
Rapatan
Kalimat rapatan adalah
kalimat terdiri atas dua buah klausa atau lebih, yang klausa dalam kalimat
tersebut dirapatkan. Kalimat majemuk termasuk juga ke dalam kalimat rapatan.
Contoh: Amin sedang belajar di kelas,
sedangkan Tono sedang berolahraga di lapangan.
Klausa 1 Klausa 2
Klausa 1 dan klausa 2 dirapatkan dengan
konjungsi sedangkan.
Adi bermain sepak bola di lapangan.
Arman bermain sepak bola di lapangan.
Ari bermain sepak bola di lapangan.
Klausa tersebut dirapatkan menjadi Adi,
Arman, dan Ari bermain di lapangan.
Ø Kalimat
Lengkap dan Tak Lengkap
1. Kalimat lengkap/kalimat mayor
Kalimat
lengkap adalah kalimat yang lengkap unsur-unsurnya dalam kalimat. Unsur subjek
dan predikat merupakan unsur pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
1.
Ari menangis.
2.
Siti mencari uang di kamar.
3.
2. Kalimat tak lengkap/kalimat minor
Kalimat
tak lengkap adalah kalimat-kalimat yang tidak bisa dibuat dan tidak dapat
disederhanakan menjadi salah satu struktur sintaksis dasar.
Kalimat tak lengkap/ kalimat minor yang secara
sintaksis tidak dapat ditelusuri kembali
pada kalimat panjang, tidak tergantung pada kalimat sebelumnya, dan dapat
memulain suatu wacana atau percakapan. Kalimat demikian sering berupa kalimat
seru: Tono! Hai! Biarin! Silahkan! Astaga! Beberapa di antaranya bisa
diperluas Kasihan Si Tono! Kalimat lain bisa kalimat peribahasa Malu
bertanya sesat di jalan. Kalimat tersebut terbatas secara leksikal, kata
tidak bisa dirubah. Kalimat tidak produktif.
Kalimat yang dapat ditelusuri kembali
kepada kalimat panjang berisi kata atau deretan kata yang sama, sering tidak
terletak di awal dalam wacana dan merupakan respon terhadap ujaran.
x:
Tinggal di mana?
y:
Di Batang
Kalimat tidak selaku berupa respon. Sini!, Angkat
tangan! Selamat! Dapat ditulis dan dimengerti
apapun ucapan-ucapan sebelumnya, dalam situasi yang sesuai. Kalimat
tidak lengkap tidak bisa mewakili kalimat dasar.
0 comments:
Post a Comment