• Pages

      Tuesday, March 27, 2012

      Malam Sepiku

      #1
      Sunyi sepi tengah malam ini mengantarkan anganku pada bayangan semu, entah apa yang terdapat dalam bayang itu. Hati ini bertanya apakah kehidupan ini layaknya sebuah pelangi, begitu indah saat dilihat dan amati. Apakah seperti itu kehidupan ini? Terlalu indah untuk dijalani, kurang berkesan karena tak ada noda yang tampak dipermukaanya. Dan berkesan lurus-lurus saja, karena selalu hadirkan yang indah.
      Kalaulah hidup seperti sungai itu pasti, lihatlah berapa banyak tikungan yang dapat ditemui. Berapa banyak persimpangan yang kilalui, berbagai macam hambatan yang merintangi. Adakah kerikil tajam yang mendasari, batu-batu licin yang merintangi. Dan banyakkah lubang-lubang yang tersembunyi didalamya.
      Semuanya akan Nampak jika telah datang angin barat membawa jatuhan dedaunan berwarna coklat keatas tanah, hingga pohon mengugurkan mahkota hijaunnya. Disinilah baru didapati, banyaknya kerikil tajam, batuan licin merintangi, dan lubang yang tersembunyi dapat ditemui.
      Jalan yang berada didepan kita selalu saja berliku, berbatu, dan juga berlubang. Jika berjalan pastilah akan melalui mereka semua, karena tak ada jalan yang lurus dan mulus yang dengan mudah bisa ditemui seperti halnya dalam menjalani hidup dan kehidupan.
      Kalaupun bisa memilih, pastilah menjadi sesuatu yang selalu saja indah entah dalam gelap juga terang hari. Itulah yang mungkin dicari dalam menjalani roda kehidupan yang sedang berjalan.
      Sekuntum bunga itulah hal indah yang ingin ditiru maupun ingin dipelajari hidupnya dalam menjalani kehidupan. Bagaimana tidak ? lihatlah dia saat sang fajar menjelang, dia telah mengawali hari dengan senyum manis yang memancarkan keindahan. Melalui hari dengan semangat dengan balutan optimis yang mewarnai hari, dan menutup hari yang kelam dengan senyum dan keindahan pula.
      Kehidupan ini tak ubahnya siklus bunga yang sedang berkembang. Dari sebuah titik yang kecil perlahan membesar hingga nampaklah sebuah kuncup, dari kuncup perlahan tumbuh membesar hingga kuncupnya merekah indah.
      Itulah hidup, melalui tahapan yang kecil hingga menjadi besar. Dari sesuatu tak ternilai hingga menjadi sesuatu yang begitu indah dan sangat berharga, karena semua kehidupan akan indah pada akhirnya.
      Seperti seorang bayi yang merangkak kita menjalani awal hidup kita. Setelah lama kita akan mencoba dan berusaha untuk berdiri dengan kedua kaki kita nantinya. Setelah kita dapat berdiri pastinyaakan mrlangkahkan kaki satu dua tahap dan terjatuh, karena semangat dan kegigihan hati, kita akan dapat melangkah dengan jauhnya tanpa keraguan.
      Terkadang kita takut untuk memutuskan sesuatu yang menurut kita baik, karena semua tidak dapat diketahui hasilnya sebelum dicoba. Hal ini seperti keinginan bayi untuk berdiri dan melangkahkan kaki. Jika ada keberanian semua pasti berbuah manis. Hilangkan semua kebergantung yang senantiasa menyelimuti diri. Langkahkan kaki dan jangan takut untuk mencoba melangkah, satu dua langkah terhalang itu hal biasa. Terus dan terus melangkah kedepan adalah hal yang paling luar biasa.

      #2
      “Jangan bersedih dengan keadaan ini, jika kamu menangis aku juga ikut menangis”. Itulah kutipan dari lirik lagu yang mungkin engkau juga ketahui adanya, bukan maksudku untuk membuatmu pilu. Tapi diriku hanya ingin kau tahu saja dalam setiap masalah yang datang pasti akan ada jalan keluarnya jua, dan jika rasa bimbang mulai bergelayut dipundakmu carilah sahabat yang mampu berbagi beban berat yang sedang kau pikul itu.
      Engkau pasti mengetahui kata-kata yang dimiliki oleh orang bijak. Bahwasanya semua badai yang datang akan berlalu, dan hujan yang turun dari atas langit akan reda jua. Tabahkan hatimu untuk menunggu datangnya saat itu, dimana kedamaian juga ketentraman telah menantimu diujung jalan kehidupan yang tak mudah kau lalui begitu saja.
      Lihatlah jalan raya yang berada disudut kota, adakah yang dapat kau temui diantara semuanya. Lurus dan mulus. Sunyi ataukah ramai. Karena jalan yang akan kita lalui tidak ada yang disajikan dengan tatanan lurus dan mulus, pastilah ada yang dinamakan dengan tikungan, turunan jua tanjakan. Apalagi disaat musim penghujan yang mengguyur sepanjang hari, pastinya kita dapati jalan yang bergelombang, juga berlubang.
      Sedang sunyi ataukah ramai, itu tergantung dari kita yang hendak melalui. Dikala tengah malam hingga fajar menjelang pastinya jalan itu akan terasa sepi dan sunyi, karena jarang sekali para pengendara melakukan perjalanan kecuali truk atau bus yang malam. Tetapi saat pagi menyingsing pastilah jalanan akan ramai hingga malam nanti.
      Itulah jalan kehidupan kita sebagai manusia. Tidakkan ada jalan datar saja melainkan penuh dengan halang rintang yang harus dilewati denga sikap optimis dan semangat yang tinggi untuk dapat melewati rintangan yang ada. Bukan hanya aku dan kamumyang akan melalui jalan untuk menuju masa depan, tetapi berjuta orang dengan semangat yang tinggi telah membuntuti kita dari belakang. Jika kita lengah sedikit saja apalagi sampai terjatuh maka kita akan dapat disusul dan terleati oleh mereka. Marilah kita berlomba melalui jalan yang tiada berujung ini dengan semangat dan optimis yang membara.

      0 comments:

      Post a Comment

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news