• Pages

      Friday, October 28, 2016

      Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat




      Ø   Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat

      Kalimat tunggal/kalimat dasar merupakan bentuk dasar dari sebuah kalimat karena kalimat ini tersusun atas satu buah unsur subjek dan satu buah unsur predikat. Unsur predikat adalah unsur pokok dalam sebuah kalimat karena menentukan hadirnya subjek di sebelah kiri dan objek, pelengkap, serta keterangan di sebelah kanan. Ketiga unsur terakhir tersebut merupakan unsur pemerlengkap dalam sebuah kalimat.
      A.    Kalimat Majemuk Setara/ koordinasi
      Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua buah unsur klausa yang kedudukannya sejajar. Dua buah klausa itu merupakan klausa inti semua. Perlu kita ketahui klausa adalah satuan bahasa yang terdiri atas satu buah unsur subjek dan predikat. Adik menangis. adalah sebuah kalimat yang terdiri atas sebuah klausa.
      Kalimat majemuk setara memiliki hubungan koordinasi, yaitu menggabungkan dua klausa atau lebih yang msing-masing mempunyai kedudukan yang setara dalam konstituen kalimat. Konjungtor tidak termasuk dalam klausa manapun, tetapi merupakan konstituen tersendiri.
      Contoh kalimat majemuk setara:
                              - Ayah sedang membaca sebuah koran dan ibu sedang memasak nasi di dapur.
                              - Amin sedang tidur, tetapi Ima sedang belajar.

      Kojungsi Koordinasi:
      dan, tetapi, atau, lalu, kemudian, lagipula,
      hanya, sedangkan, padahal, bukan...melainkan..., tidak...tetapi...,

      B.     Kalimat Majemuk Bertingkat

      Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan klausanya tidak sejajar. Salah satu klausa tidak bisa berdiri sendiri. Kalimat majemuk bertingkat memiliki hubungan subordinasi, yaitu mengabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain.

      Kalimat                       Klausa 1                      Klausa 2
      Klausa subordinatif dapat berupa klausa nominal, karena menduduki fundsi yng biasa diduduki oleh nomina. Klausa nominal yang disubordinasikan dapat ditandai oleh konjungtor bahwa, dapat pula berupa kata tanya seperti apakah (atau tidak).
      Klausa subordinatif dapat pula berupa klausa adverbial  yang berfungsi sebagai keterangan. Konjungtor yang digunakan adalah:
      a.         Konjungtor waktu : setelah, sesudah, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
      b.         Konjungtor Syarat : jika, kalau, jikalu, asal(kan), bila, manakala
      c.         Konjungtor Pengandaian : andaikan, seandainya, andaikata, sekiranya
      d.        Konjungtor Tujuan :agar, supaya, biar
      e.         Konjungtor Konsesif : biarpun, meski(pun), sungguhpun, sekalipun, walau(pun), kendati(pun)
      f.         Konjungtor Pembandingan atau kemiripan : seakan-akan, seolah-olah, sebagimana, seperti, sebagai, bagaikan, laksana, daripada, alih-alih, ibarat
      g.         Konjungtor Sebab atau alasan : sebab, karena, oleh karena
      h.         Konjungtor Hasil atau akibat : sehingga, sampai(-sampai)
      i.           Konjungtor Cara : dengan, tanpa
      j.           Konjungtor Alat : dengan, tanpa

      Contoh;
                              - Orang tua itu mengatakan
                              - Anak gadisnya mencintai pemuda itu sepenuh hati.
      = Orang tua itu mengatakan bahwa anak gadisnya mencintai pemuda itu dengan sepenuh hati.

      1 comments:

      Best titanium bohr model - TITanium-arts
      Classic design with a custom design titanium lug nuts that's a direct head titanium tennis racket link to bet analysis the popular design. We've apple watch titanium teamed up with The Spinning Ace to titanium sponge produce a custom

      Post a Comment

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news